Kamis, 17 Desember 2015

Obat Segala Penyakit

Saya tekankan dibagian awal postingan ini bahwa saya bukan menjual obat. Apalagi peninggi/pelangsing yang hobby nge-spam di kolom komentar Instagram.




Hi readers, balik lagi bersama Puri di postingan tengah malam. Entah kenapa bukan saya yang hobby begadang tapi memang disaat-saat late night seperti ini banyak hal yang saya pikirkan dan lebih terbuka tentunya.

Kali ini Puri mau berbagi suatu rahasia umum tentang sebuah obat yang mujarab untuk hal apa aja. Mau tau apa?

:)

Nah itu dia, sebuah senyuman. So simple to do. Banyak manfaat dari sebuah senyuman. Mau kita bahas dari segi apa dulu nih? Okey, secara sains telah dilakukan penelitian bahwa senyum dapat mengurangi rasa sakit karena pada saat kita tersenyum, tubuh mengeluarkan hormon endorphin, seroronin, dan senyawa yang dapat mengurangi rasa sakit. Pengalaman pribadi saya juga telah membuktikan ketika saya mencari tau apa benar senyuman dapat mengurangi rasa sakit?

Jadi, pada saat teman saya (sebut saja A) sakit, banyak yang menjenguknya. Setiap teman yang datang menjenguk, memberikan semangat dan bercanda bersama sehingga si A banyak tertawa dan tersenyum. Ditambah lagi yang menjenguk juga mendoakan walau hanya dengan mengucap "Cepet sembuh ya". Tak lama kemudian kondisinya lebih cepat membaik dibandingkan dengan teman saya (sebut saja B) ketika sakit memang sedang berada di luar kota dan sedikit sekali yang menjenguknya.

Masih ada lagi efek terbaik senyum untuk fisik kita selain kesehatan. Sering mendengar kalau banyak tersenyum, maka akan awet muda? Ya, secara penelitian itu memang benar. Ketika kita tersenyum hanya membutuhkan 17 otot sedangkan untuk cemberut membutuhkan 43 otot, itulah sebabnya banyak yang bilang "Jangan suka marah-marah nanti cepat tua lho".

Tidak hanya untuk diri kita. Kamu tau? Tidak hanya penyakit yang bisa menular, namun juga kebahagiaan bisa kita tularkan. Sebagai contoh, dengan kita membantu orang lain, atau menyenangkan orang lain, maka mereka akan terasa bahagia dan tersenyum. Untung untuk kedua pihak. Dalam ajaran agama saya menolong sesama dalam kebaikan akan mendatangkan kebaikan pula, sehingga menurut saya menularkan kebahagiaan itu menguntungkan semua pihak. Mulailah menjalani hidup dengan baik, peduli sesama, and spread happiness.

Untuk saya sendiri, merupakan pegangan hidup saya untuk membahagiakan orang yang saya sayangi. Tentunya juga kalian para readers berharap yang sama, melihat orang yang kita sayangi tersenyum merupakan kebahagiaan tersendiri untuk kita. Tidak perlu orang yang kita sayangi menyadari kalau kita berusaha untuk selalu membuatnya tersenyum, karena puncak dari sayang adalah ikhlas, dan ikhlas tak pernah mengharap balasan.

Tersenyum juga terkadang bisa menyelesaikan masalah hati maupun perasaan. Seberat apapun masalah, itu hanyalah mindset atau sudut pandang kita dalam memandang masalah tersebut. Ingat, sebesar apapun masalah, katakanlah "Hey masalah, aku memiliki Tuhan Yang Maha Besar" sebesar apapun masalahmu, sebaik-baiknya penolong ialah Tuhan. Saya termasuk orang yang overthinking. Bisa jadi masalah kecil pun terlalu saya pikirkan dan segala sesuatu saya khawatirkan. Tapi saya sudah memiliki cara untuk mengatasi overthinking tersebut. Yang saya lakukan cukup menghadap ke cermin, dan berikan senyuman terbaik dan tulus kepada diri saya sendiri. Terkadang kita mungkin lupa, untuk bahagia. Terkadang kita egois terhadap diri sendiri. Ingat dirimu yang menopang hidupmu sendiri. Setelah melihat senyuman tulus depan cermin dari diri sendiri untuk diri sendiri, saya merasa lebih tenang, seperti beban seketika lepas dari benak.

Banyak bukan manfaat tersenyum? Dari hal kecil seperti ini, tidak hanya baik untuk diri kita, tapi juga orang lain. Ketika kita tersenyum terlihat ramah, percaya diri, lebih indah dilihat dan orang yang melihat juga pasti senang. Tapi ingat, jangan senyum senyum sendiri ga jelas lho, dianggep ga waras ntar hehehe.

Intinya, jangan lupa bahagia.



Best regard,
purald

Senin, 14 Desember 2015

Practical Maintenance Aircraft

Okay here we go. Kali ini Puri mau berbagi pengalaman kepada readers tentang keseruan dan apa aja ilmu yang didapat selama praktek di GMF AeroAsia - SoekarnoHatta, Tangerang.

Well, sebelumnya kenapa praktek disana? Karena kewajiban sebagai siswa BAM (Basic Aircraft Maintenance) adalah memenuhi standar kecakapan berdasarkan SOC & OJT Guide. Kita langsung terjun ke lapangan, berhubungan langsung dengan pesawat juga tentunya.


Nah seperti itulah outfit setiap kali praktek. Menggunakan wearpack dengan tampang yang sedikit agak songong berusaha agar terlihat kuat. Berhubung lokasi praktek yang cukup jauh dari asrama di Jakarta Timur alias dari ujung ke ujung, setiap harinya kami berangkat sebelum sunrise dan pulang setelah sunset. Menggunakan bus yang setia tiap harinya mengantar dan menunggu.


(Suasana dalam bus kelas AMTO-B)

Lanjut ke topik utama kita tentang praktek, apa saja yang kami lakukan disana? Mohon maaf sebelumnya Puri tidak bisa menjabarkan secara rinci karena aktivitas yang kami lakukan disana sangat banyak dan lelah juga mengetik panjang tengah malam begini. Moment yang sangat tidak terlupakan pada saat practical di pesawat DC-9.


Nah seru kan kelihatannya mengutak-atik pesawat DC-9. Pesawat "tua" ini terletak di Hangar 2 GMF. Tapi jangan salah, tua-tua begitu pesawat ini masih bisa difungsikan dengan baik lho.


(Puri nya lagi urus nose gear DC-9)


(Puri nya lagi jadi kenek DC-9)

Lho kok kenek haha ini bukan angkot. Iseng aja foto-foto waktu lagi break atau sebelum apel pagi praktek. Terlalu banyak foto yang diambil selagi praktek jadi ga bisa di share semuanya, mungkin bisa mampir ke instagram saya @purald (username bisa berganti sewaktu-waktu).

Tidak hanya di DC-9 kami juga melakukan praktek di workshop seperti heat treatment (engine), penetrant, cleaning & degreasing landing gear wheel tire, dan masih banyak lagi.


(Salah satu kerjaan di penetrant, tulisannya terlihat bila dibawah sinar berwarna ungu/UV)


(Keseruan bersama classmates AMTO-B di EngineShop)

Ada juga practical yang kami lakukan di Learning Service. Practical yang dilakukan disini lebih kearah akademis seperti pengukuran menggunakan Inside/Outside Micrometer, Vernier Caliper, Torque, Locking Wire & Cotter Pin, Searching Document, etc.


Nah ini salah satu moment nyebelin tapi ngangenin. Setiap ada kesalahan, atau kurang presisi, atau tidak sesuai ketentuan kita kena poin yang tercatat di buku dosa. Hahaha hukumannya ya push-up.

Tidak hanya praktek yang kami lakukan disana, kelas kami juga mendapat kesempatan menjadi petugas upacara hari senin.


(Dari kiri-kanan: Komandan Upacara, Protokol, Pengibar Bendera)

Masih banyak keseruan, ilmu, serta pengalaman yang didapatkan selama praktek di GMF namun apadaya saya belum sanggup untuk menumpahkan semua di blog yang tidak seberapa ini. Nanti kalau ada hal-hal seru lainnya, pasti Puri bagi ke semuanya kok. Cheers!




Best regard,
purald