Selasa, 17 November 2015

More Than Just The Best

Jika ada yang menanyakan semua ini berawal darimana,

Setiap pagi aku melihat terbitnya sang surya hingga terbenam di ufuk barat. Sulit untukku memahami mengapa aku harus menjalani rutinitas ini. Hari-hariku yang awalnya abu-abu tak terlihat jelas apa makna yang tersirat.

Pagi itu tak sengaja mataku menatap, di ujung koridor yang tak begitu terang, hanya di sinari cahaya mentari pagi dari sudut jendela sehingga terbentuk silhouette dirimu yang begitu indah. Aku hanya memandangmu dari kejauhan, untuk mendekat pun aku tak punya cukup keberanian.

Namun aku tau, tidurku malam ini tak akan nyenyak jika tidak menggerakkan langkahku mendekatimu, menanyakan namamu, dan mengetahui berjuta kesamaan dan kesenangan yang kita miliki.

Aku tak pernah menyesal untuk memulai terlebih dahulu. Karena keyakinanku terhadapmu penuh bahwa kamu tidak akan menjatuhkanku. Terhitung sejak hari itu, dunia bisa melihat sendiri aku bukanlah awan abu-abu kelam seperti dulu. Telah terbentuk pelangi indah setelah badai terlewat.

Ketika aku terjatuh ternyata ada alas yang sudah bersiap menangkapku dan mendekapku. Ketika aku sedang tinggi, kusadari aku memiliki sayap yang kuat, siapa lagi kalau bukan pemilik bayangan silhouette indah yang dulu terlihat disudut jendela.

Kita lebih dari sekedar burung jalak dan kerbau yang terikat simbiosis mutualisme.

Kini kita sedekat nadi, jangan pisahkan dirimu sejauh pluto yang mengitari sang mentari.


Photo: tumblr

There's no better friend than a sister, and there's no better sister than you.
[Hemoglobin]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar